Mobil Matic Tidak Boleh Di Dorong Apakah Benar Demikian,Berikut Penjelasanya

Mobil Matic Tidak Boleh Di Dorong Apakah Benar Demikian,Berikut Penjelasanya


Banyak pameo yang menyebut mobil matik tidak boleh didorong saat mogok. Begitu pula dengan diderek saat mesin dalam keadaan mati. Maka banyak pengendara akhirnya memilih tak menggeser mobil matik-nya saat mogok di jalan lantaran dianggap dapat merusak sistem transmisi.
Jawabannya boleh dan tidak, tergantung. Tergantung apa, kalau mobil mogok kita memang perlu memindahkan kendaraan kita. Kalau mogok di tengah jalan didorong untuk menggeser doang enggak apa-apa, asal dinetralin saja untuk transmisinya.

Apabila pemilik hendak menggunakan jasa derek ke bengkel terdekat, saya mengimbau agar lebih memilih derek gendong. Jika tak ada, dan terpaksa menggunakan jasa derek tarik, perhatikan penggerak rodanya dan juga posisi handle transmisinya harus posisi netral atau N.

Kalau misalkan jauh, boleh pakai derek. Dereknya pun kalau bisa pakai yang gendong. Apabila terpaksa menggunakan yang tarik harus diperhatikan, gunakan penggerak roda depan atau belakang.Diderek juga sebaiknya diangkat pada roda penggeraknya.JIka penggerak roda depan maka yang diangkat adalah roda depan.Begitu juga sebaliknya jika kendaraan roda belakang maka yang diangkat untuk diderek adalah roda belakangnya.

Apabila mobil menggunakan penggerak roda depan, kata dia, lebih baik ban belakang yang menapak jalan.  Jika mobil menggunakan penggerak roda belakang sebaliknya agar tak merusak sistem transmisi.Itu jika jarak yang ditempuh untuk ke bengkel cukup jauh.Kalau jaraknya kurang lebih 25 km maka dapat diderek dengan cara ditarik namun wajib menambah jumlah oli maticnya.
Kalau pakai penggerak depan yang diangkat depannya, jadi yang menempel ke tanah roda belakang. Begitu juga sebaliknya. Supaya tidak bersinggungan sama aspal.dan ini harus tahu pemilik dan bengkel apakah kendaraan penggerak roda belakang atau penggerak roda depan.

Sementara itu seperti banyak customer atau pemilik kendaraan mengkhawatirkan, kekhawatiran itu ternyata bermula dari pemahaman jika pelumasan komponen-komponen di transmisi matik sangat mengandalkan cairan hidrolis, atau minyak transmisi otomatis.
Cairan hidrolis itu baru bersirkulasi ketika mesin dihidupkan. 

Sebab, untuk mensirkulasikan cairan tersebut dibutuhkan pompa hidrolik yang baru bisa bekerja pada saat mesin hidup.Karena pompa tersebut dihubungkan dengan mesin jadi pompa bekerja ketika engine menyala.

Memang benar, jika peredaran cairan hidrolis untuk melumasi komponen-komponen dalam transmisi sangat membutuhkan pompa hidrolis yang baru bekerja saat mesin hidup. Tetapi bukan berarti transmisi akan mengalami kerusakan jika mobil dipindahkan ke tempat lain dalam keadaan mesin mati, terutama dengan mengikuti beberapa poin.
Pertama, untuk sekadar didorong atau digeser dari tengah jalan ke tepi jalan, atau tempat yang lebih aman, tidak akan ada pengaruh apa-apa terhadap kondisi transmisi matik.Karena dalam posisi netral didalam komponen transmisi masih ada pelumasan dan tidak ada komponen matic yang bekerja karena posisi netral.
Kedua, untuk pemindahan mobil dengan cara diderek juga tidak berpengaruh apa-apa, sepanjang penderekannya memperhatikan kecepatan dan jarak tempuh yang  ditentukan masing-masing pabrikan mobil.Jarak tempuh maksimal 25 kilometer dan untuk kecepatan yang dibolehkan adalah kurang lebih dibawah 20 kilometer per jam.
Ketiga, saat didorong atau diderek, pastikan posisi tuas transmisi pada posisi Netral (N).Ini wajib karena pada posisi Netral tidak ada clutch dan komponen matic yan bekerja jadi aman untuk transmisi otomatisnya.Jangan lupa hand rem untuk dilepas agar saat ditarik tidak terjadi gesekan rem di roda belakang atau apada handremnya.
Akan berakibat kendaraan akan menjadi berat saat diderek dan rem akan terasa bau terbakar karena gesekan secara terus menerus dan mengakibatkan kerusakan di system hand remnya.
Share This :