Banyak pameo yang menyebut mobil matik tidak boleh didorong saat
mogok. Begitu pula dengan diderek saat mesin dalam keadaan mati. Maka banyak
pengendara akhirnya memilih tak menggeser mobil matik-nya saat mogok di jalan
lantaran dianggap dapat merusak sistem transmisi.
Jawabannya boleh dan
tidak, tergantung. Tergantung apa, kalau mobil mogok kita memang perlu
memindahkan kendaraan kita. Kalau mogok di tengah jalan didorong untuk
menggeser doang enggak apa-apa, asal dinetralin saja untuk transmisinya.
Apabila pemilik hendak menggunakan jasa derek ke bengkel
terdekat, saya mengimbau agar lebih memilih derek gendong. Jika tak ada, dan
terpaksa menggunakan jasa derek tarik, perhatikan penggerak rodanya dan juga
posisi handle transmisinya harus posisi netral atau N.
Kalau misalkan jauh, boleh pakai derek. Dereknya pun kalau
bisa pakai yang gendong. Apabila terpaksa menggunakan yang tarik harus
diperhatikan, gunakan penggerak roda depan atau belakang.Diderek juga sebaiknya
diangkat pada roda penggeraknya.JIka penggerak roda depan maka yang diangkat
adalah roda depan.Begitu juga sebaliknya jika kendaraan roda belakang maka yang
diangkat untuk diderek adalah roda belakangnya.
Apabila mobil menggunakan penggerak roda depan, kata dia, lebih
baik ban belakang yang menapak jalan. Jika mobil menggunakan penggerak
roda belakang sebaliknya agar tak merusak sistem transmisi.Itu jika jarak yang
ditempuh untuk ke bengkel cukup jauh.Kalau jaraknya kurang lebih 25 km maka
dapat diderek dengan cara ditarik namun wajib menambah jumlah oli maticnya.
Kalau pakai penggerak depan yang diangkat depannya, jadi yang
menempel ke tanah roda belakang. Begitu juga sebaliknya. Supaya tidak bersinggungan
sama aspal.dan ini harus tahu pemilik dan bengkel apakah kendaraan penggerak
roda belakang atau penggerak roda depan.
Sementara itu seperti
banyak customer atau pemilik kendaraan mengkhawatirkan, kekhawatiran itu
ternyata bermula dari pemahaman jika pelumasan komponen-komponen di transmisi
matik sangat mengandalkan cairan hidrolis, atau minyak transmisi otomatis.
Cairan hidrolis itu baru
bersirkulasi ketika mesin dihidupkan.
Sebab, untuk mensirkulasikan cairan
tersebut dibutuhkan pompa hidrolik yang baru bisa bekerja pada saat mesin
hidup.Karena pompa tersebut dihubungkan dengan mesin jadi pompa bekerja ketika
engine menyala.
Memang benar, jika peredaran cairan hidrolis untuk melumasi
komponen-komponen dalam transmisi sangat membutuhkan pompa hidrolis yang baru
bekerja saat mesin hidup. Tetapi bukan berarti transmisi akan mengalami
kerusakan jika mobil dipindahkan ke tempat lain dalam keadaan mesin mati,
terutama dengan mengikuti beberapa poin.
Pertama, untuk sekadar didorong atau digeser dari tengah jalan
ke tepi jalan, atau tempat yang lebih aman, tidak akan ada pengaruh apa-apa
terhadap kondisi transmisi matik.Karena dalam posisi netral didalam komponen
transmisi masih ada pelumasan dan tidak ada komponen matic yang bekerja karena
posisi netral.
Kedua, untuk pemindahan mobil dengan cara diderek juga tidak
berpengaruh apa-apa, sepanjang penderekannya memperhatikan kecepatan dan jarak
tempuh yang ditentukan masing-masing pabrikan mobil.Jarak tempuh maksimal
25 kilometer dan untuk kecepatan yang dibolehkan adalah kurang lebih dibawah 20
kilometer per jam.
Ketiga, saat didorong atau diderek, pastikan posisi tuas
transmisi pada posisi Netral (N).Ini wajib karena pada posisi Netral tidak ada
clutch dan komponen matic yan bekerja jadi aman untuk transmisi
otomatisnya.Jangan lupa hand rem untuk dilepas agar saat ditarik tidak terjadi
gesekan rem di roda belakang atau apada handremnya.
Akan berakibat kendaraan
akan menjadi berat saat diderek dan rem akan terasa bau terbakar karena gesekan
secara terus menerus dan mengakibatkan kerusakan di system hand remnya.
Share This :
comment 0 comments
more_vert