Kopling
pada mobil transmisi manual merupakan komponen pekerja 'kasar' yang sudah
dibuat tahan banting. Namun, sama seperti komponen lainnya kopling juga punya
batas usia pakai yang bisa semakin pendek bila digunakan dengan kebiasaan
buruk.
Cara
penggunaan yang kasar bisa membuat umur dari kopling akan semakin cepat
rusak.Biasanya untuk kopling tidak selalu dengan umur kendaraan namun kerusakan
karena pemakaian.Banyak yang sering terjadi kopling terbakar karena selip.Atau
kopling aus sampai habis,semuanya itu karena salah penggunaan driver.
Kopling merupakan sistem kerja penghubung dua komponen mobil lainnya yang berputar, yaitu crankshaft pada mesin dan gearbox (transmisi) yang berhubungan dengan roda penggerak. Berdasarkan itu, kopling berperan mengalirkan tenaga dari mesin ke roda penggerak agar mobil mendapatkan torsi dan kecepatan.
Kopling merupakan sistem kerja penghubung dua komponen mobil lainnya yang berputar, yaitu crankshaft pada mesin dan gearbox (transmisi) yang berhubungan dengan roda penggerak. Berdasarkan itu, kopling berperan mengalirkan tenaga dari mesin ke roda penggerak agar mobil mendapatkan torsi dan kecepatan.
Menghubungkan
dua komponen berputar bukan tugas mudah, setiap kali terhubung kopling
mengalami gesekan kasar pada bagian kampas kopling. Sebab itu, proses
penghubungan yang halus menentukan cepat atau lambat komponen-komponen kopling
rusak.
Kopling
ada komponen pendukung dari matahri atau clutch cover ,release bearing dan
pilot bearing.Kerja kopling sangat berat karena harus menghubungkan dan
memutuskan putaran mesin ke transmisi.Apabila sudah aus maka perpindahan gigi
transmisi untuk kecepatan kendaraan tidak akan terjadi yaitu perpindahan gigi alot.
Pada umumnya kampas kopling diganti setiap puluhan ribu kilometer, namun berikut kebiasaan buruk yang sanggup memperpendek usia pakai kopling:
1. Injak dan Lepas Pedal Kopling dengan Kasar
Setiap kali pedal kopling diinjak, maka koneksi tenaga mesin ke roda terputus. Saat itulah pengemudi menentukan pilihan transmisi yang dikehendaki, kemudian pedal kopling dilepas dan akhirnya mobil bisa dikemudikan kembali.
Penting buat pengemudi menentukan kapan waktu yang tepat proses injak dan lepas pedal kopling dengan mulus agar kerja kopling tidak terlalu berat.Hal ini sering dilakukan ketika saat posisi jalan macet baik di jalan datar atau menanjak.
Apabila
kendaraan berada dijalan yang menanjak dan posisi macet maka kerja dari kopling
akan sangat berat sekali.Bahkan jika driver tidak mengetahui cara pengoperasian
yang benar maka akan membuat kopling cepat aus.
2. Setengah Kopling
Injak setengah pedal kopling sebenarnya merugikan komponen sebab kopling bergesekan namun transfer tenaga ke roda tidak dalam kondisi maksimal. Dari pandangan usia pakai komponen, kebiasaan ini mesti dihindari sebab tidak menguntungkan.
2. Setengah Kopling
Injak setengah pedal kopling sebenarnya merugikan komponen sebab kopling bergesekan namun transfer tenaga ke roda tidak dalam kondisi maksimal. Dari pandangan usia pakai komponen, kebiasaan ini mesti dihindari sebab tidak menguntungkan.
Untuk
para driver yang baru belajar biasanya kebiasaan injak pedal kopling setengah
sering terjadi.Hal kebiasaan ini harus di hindari karena akan membuat kopling
cepat aus.Jadi setelah perpindahan gigi transmisi sebaiknya lepas penuh pedal
kopling dari kaki sebalah kiri.
3. Menggantung Kaki pada Pedal Kopling
Menggantung hampir sama bahayanya dengan setengah kopling. Hal ini bikin kopling mengalami gesekan yang tidak perlu.Untuk itu lepas penuh kaki kiri dari pedal kopling dan diletakan di lantai kendaraan.
4. Terlalu Sering Injak Kopling
Kebiasaan terlalu sering injak pedal kopling dapat menyebabkan bantalan rilis dan kampas kopling lebih mudah aus. Kebiasaan seperti ini dikatakan sering dilakukan saat tanjakan dan macet.Seperti yang sudah saya utarakan di atas maka teknik injak pedal kopling di jalan macet tanjakan harus perlu diketahui.
3. Menggantung Kaki pada Pedal Kopling
Menggantung hampir sama bahayanya dengan setengah kopling. Hal ini bikin kopling mengalami gesekan yang tidak perlu.Untuk itu lepas penuh kaki kiri dari pedal kopling dan diletakan di lantai kendaraan.
4. Terlalu Sering Injak Kopling
Kebiasaan terlalu sering injak pedal kopling dapat menyebabkan bantalan rilis dan kampas kopling lebih mudah aus. Kebiasaan seperti ini dikatakan sering dilakukan saat tanjakan dan macet.Seperti yang sudah saya utarakan di atas maka teknik injak pedal kopling di jalan macet tanjakan harus perlu diketahui.
5. Salah
Masuk Gigi
Melaju menggunakan gigi tinggi namun kecepatan rendah bikin kerja kopling semakin berat dan memungkinkan terjadi selip pada kampas kopling. Hal itu juga terjadi bila pengemudi memilih gigi rendah untuk kecepatan tinggi.
Melaju menggunakan gigi tinggi namun kecepatan rendah bikin kerja kopling semakin berat dan memungkinkan terjadi selip pada kampas kopling. Hal itu juga terjadi bila pengemudi memilih gigi rendah untuk kecepatan tinggi.
Sebaiknya
hindari perpindahan gigi seperti itu karena akan membuat kopling menjadi cepat
aus.Maka jika kecepatan sudah agak tinggi sebaiknya selalu pindah gigi
transmisi sesuai dengan kecepatan dan gigi transmisi yang sudah
direkomendasikan.
Semoga
bermanfaat dan dapat menjadi informasi bagi para pemilik kendaraan yang
menggunakan kendaraan dengan transmisi manual.
Share This :
comment 0 comments
more_vert