Fungsi EGR System Pada Engine Diesel Common Rail

Fungsi EGR System Pada Engine Diesel Common Rail


Emisi gas buang yang dihasilkan oleh suatu kendaraan harus benar-benar ramah lingkungan.Untuk itu dibuat standart international yang dikenal istilah euro,untuk negara maju kendaraan sudah menggunakan euro V.Dinegara kita sendiri sekarang masih euro3 menuju ke euro 4.Sehingga banyak peraturan dari pemerintah agar kendaraan gas buangnya diperhatikan.

Di mitsubishi pajero sport atau triton yang menggunakan engine common rail system dilengkapi dengan sebuah exhaust gas recirculation ( EGR System ).Fungsi dari komponen ini adalah untuk menyalurkan sisa gas buang dari sisa hasil pembakaran dimasukan lagi kedalam ruang bakar.

Sehingga gas buang tersebut akan dibakar ulang dan akhirnya diperoleh hasil emisi gas buang yang bersih dan ramah untuk lingkungan.Karena sering dilewati oleh gas buang yang mengandung kotoran asap dan jelaga sehingga sering kali kotoran hitam menumpuk di valve ini.

Motor egr membuat valve bergerak untuk membuka dan menutup saluran sesuai perintah dari engine control unit.Dari beberapa sensor memberi masukan untuk ecu agar motor valve egr bergerak sesuai dengan beban putaran engine.Jika dilihat dari kontruksinys motor bergerak berputar namun valve bergerak kebawah dan keatas.

Ini dikarenakan ada sebuah mekanisme untuk merubah gerakan putar dari motor egr untuk menjadi gerakan mendorong ke valvenya.Egr motor bisa rusak dengan gejala check engine menyala dan dilakukan scan injeksi terbaca EGR System.Trouble ini bisa dihapus dan jika kendaraan dibuat jalan kencang dan perjalanan jauh akan muncul kembali trouble yang sama.



 Penggantian motor egr diperlukan agar system gas buang dapat terjaga kadar emisinya yang bersih.Karena jika rusak maka sisa pembakaran tidak ada yang disirkulasikan kedalam ruang bakar untuk dibakar bersama tekanan komprsesi.Karena kotoran yang menumpuk dan tidak pernah untuk dibersihkan juga membuat egr valve akan macet dan menyebabkan egr motor akan rusak.

Untuk itu pemeriksaan pada egr valve perlu dilakukan setiap berkala 10.000 km.Karena dipastikan akan menumpuk kotoran sisa gas buang di dalam egr valve.Jika kotoran sampai menumpuk terlalu banyak maka efeknya adalah tenaga mesin akan hilang.


Setelah dilakukan pembongkaran dan pembersihan egr valve maka saluran akan menjadi bersih kembali.Tenaga engine akan menjadi seperti sedia kala dan tentunya kerusakan pada egr motor dapat dihindari.Sebenarnya jika kita rutin untuk melakukan service berkala maka hal-hal kecil akan segera terdeteksi sehingga kerusakan tidak akan secara tiba-tiba.

Pembersihan egr dilakukan setiap 10.000 km sekalian waktu ganti oli dan scan injeksi.Atau injection learning,sehingga kendaraan akan kembali pada kondisi normalnya
Share This :